Tuban Now – Kasus penipuan berkedok investasi atau investasi bodong yang sedang ramai di Kabupaten Lamongan ternyata juga memakan banyak korban warga Kabupaten Tuban. Bahkan, korban investasi bodong tersebut mencapai ratusan orang di wilayah Kabupaten Tuban.
“Saya korban investasi bodong yang sedang viral, saya rugi Rp 305.000.000” buka R, salah satu reseller investasi bodong di Tuban saat bercerita kepada Redaksi Tuban Now.
Lebih lanjut R menjelaskan, ia merupakan tangan ketiga dalam kasus investasi bodong ini. R adalah reseller dari Silvy (terlapor kasus investasi bodong yang saat ini kabur). Kemudian Silvy adalah reseller dari Bilad tersangka investasi bodong yang sekarang sudah ditahan oleh Polres Lamongan.
“Saya awalnya gabung dengan uang sendiri karena tahu dari teman, beberapa bulan awal lancar hingga akhirnya saya jadi reseller,” jelas R.
R mengatakan ia bergabung dengan investasi bodong ini karena tertarik dengan keuntungan yang ditawarkan, misal investasi Rp 500.000 akan kembali menjadi Rp 700.000 dan seterusnya. Tetapi menurut R, pada akhir November tiba-tiba ada informasi bahwa investasinya loss, hingga akhirnya semua terbongkar.
“Silvy gak jujur, waktu pertama buka investasi dia bilang trading sendiri ternyata enggak. Dia tangan kedua, tangan pertamanya Bilad. Ternyata dari awal uang investasi tidak digunakan untuk investasi trading atau apapun, tapi hanya Member Get Member (MGM)” terangnya.
Yang dimaksud dengan Member Get Member (MGM) dimana uang member yang masuk pada hari itu, digunakan untuk menutupi uang yang akan cair pada hari itu.
“Sekarang kita gak tahu Silvy ada dimana, gak ada kabar sama sekali. Dua nomornya tidak bisa dihubungi. Total uang reseller yang dibawa Silvy kira-kira ada 5 Miliar, itu modal saja tanpa keuntungan,” jelasnya.
Saat ini, R dan beberapa korban mengaku sudah membuat laporan ke Polres Tuban terkait kasus investasi bodong yang ia alami. Ia berharap kasus ini segera ditindaklanjuti dan uang member bisa kembali, walaupun tanpa keuntungan.
“Saya bingung gimana kembalikan uang member-member yang ikut. Karena uang saya juga dibawa Silvy, kemarin beberapa aset sudah terjual untuk kembalikan uang beberapa member yang gabung,” tutur R.
R berharap uang yang telah diinvetasikan ke Silvy bisa kembali, karena jika tidak member-member yang telah mendaftar melalui dirinya pasti akan terus mengejar.
“Kemarin saya juga dapat ancaman, motor akan diminta dan dijual untuk kembalikan uang member. Ada juga yang minta saya ambil pinjaman online,” tutup R.