Pembangunan jembatan Dam Seng di Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban sudah rampung 100 persen. Keberadaan jembatan tersebut menghubungkan desa-desa di 3 wilayah kecamatan di Tuban.
“Pengaspalan di jembatan Dam Seng sudah selesai. Baru bisa dilewati kendaraan roda dua,” kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (DPUPR PRKP) Kabupaten Tuban, Basdi dalam keterangan resminya, Minggu (14/1/2024).
Basdi menambahkan, untuk kendaraan roda 4 dan truk bermuatan belum diijinkan melintas karena pertimbangan umur beton jembatan yang belum kuat menopang beban kendaraaan.
Minggu Depan Jembatan Bisa Dilewati Semua Kendaraan
Basdi menambahkan, bahwa jembatan Dam Seng masih ditutup untuk kendaraan R4 atau lebih. Diperkirakan semua jenis kendaraan bisa lewat pada minggu depan.
“Masih menunggu kurang lebih satu minggu ke depan baru bisa dilewati,” imbuhnya.
Basdi berharap pengguna roda 4 agar bersabar dan menunggu sedikit lagi. Larangan melintas bagi kendaraan roda 4 dan truk muatan dimaksudkan untuk memaksimalkan kualitas jembatan sehingga aman untuk dilintasi di kemudian hari.
Telan Anggaran Rp1,885 Miliar APBD 2023
Basdi menyatakan pembangunan jembatan Dam Seng di Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori menelan anggaran sebanyak Rp1,885 miliar pada APBD tahun 2023.
Pengerjaan jembatan Dam Seng tidak hanya diganti badannya saja, tapi mencakup pembangunan oprit (timbunan tanah) untuk memperkuat badan jembatan di dua ujung.
Pembangunan beronjong di dua sisi tebing di bawah jembatan juga dibangun untuk mencegah longsor, serta pembangunan saluran drainase di dua sisi jembatan.
Hubungkan Desa di 3 Kecamatan
Jembatan Dam Seng menjadi penghubung desa-desa di Singgahan, Senori, dan Parengan. Sebelumnya, kondisi jembatan Dam Seng memang sudah rusak.
Kemudian intensitas curah hujan tinggi, membuat aliran Kali Kening ini tinggi dan terus menggerus tanah.
Jembatan tersebut ambrol usai diterjang luapan banjir anak sungai dari Bengawan Solo.