Beranda blog

Serikat Metal Kritisi Kinerja Disnakerin Tuban, Makin Turun

0

Buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) mengkritisi kinerja Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kabupaten Tuban. Mereka menilai kinerja kantor OPD yang bertugas menangani persoalan tenaga kerja kian turun.

Kritik disampaikan serikat metal saat aksi unjuk rasa, Selasa (6/2/2024). Dari tahun ke tahun kinerja Disnakerin dianggap tidak ada progres, sebaliknya makin buruk.

Unjuk rasa yang dimulai sekitar pukul 10.00 Wib itu mendapat pengawalan ketat dari Polres Tuban.

Dinilai Abaikan Laporan Serikat Pekerja

Ketua FSPMI Tuban, Duraji mengatakan, Disnakerin Tuban sering kali mengabaikan laporan dari serikat pekerja, termasuk permasalahan antara pekerja dengan perusahaan sub kontraktor PT. Semen Indonesia di bidang kebersihan.

“Dinas Tenaga Kerja Tuban kami kritisi kinerjanya yang tidak malah baik namun justru semakin menurun dalam tahun-tahun ini,” ungkap Duraji.

Duraji menambahkan, idealnya Disnakerin Tuban ketika mendapatkan laporan dari serikat pekerja sekurang-kurangnya dua hari harus sudah melakukan pemanggilan kepada perusahaan yang berperkara, akan tetapi diolor terus.

“Kami tanggal 17 Desember 2024 sudah mengirim surat permintaan mediasi namun sampai sekarang tidak ada mediasi yang terlaksana oleh Dinas Tenaga Kerja,” Jelasnya.

Minta Status PKWT Diubah PKWT Harian

Duraji membawa tuntutan agar anggotanya yang berstatus Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dirubah menjadi PKWT Harian.

“Saat itu kami sepakat dirubah dulu statusnya, akan tetapi ada klausul yang menyebutkan bahwa apabila perusahaan sudah kembali normal kita bisa dikembalikan seperti sedia kala. Itu janji satu tahun yang lalu, akan tetapi hingga saat ini janji itu kami tagih tidak ada respon yang baik,” bebernya.

Duraji menjelaskan, pekerja yang statusnya diubah itu ada sekitar 290 orang. Diharapkan status pekerja PKWT kembali normal dan mendapatkan upah minimal sekurang-kurangnya satu kali upah pokok seperti satu tahun yang lalu.

Respon Disnakerin Tuban

Mediasi direncanakan akan digelar pada tanggal 12 Februari 2024. Pihak yang diundang dari PT. Semen Indonesia dan perusahaan sub kontraktor serta teman-teman dari serikat pekerja.

Menurut Sekretaris Disnakerin Tuban, Suwito akan menjadikan kritik serikat metal semangat untuk menjadi lebih baik lagi.

“Kegiatan Disnakerin ini banyak, ada pelatihan dan kegiatan yang lainya,” terang Suwito.

Jalan Nasional Sempat Tersendat

Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo Tuban sempat tersendat lantaran masa aksi menutupi setengah badan jalan nasional. Arus lalu lintas dari arah Timur ke Barat maupun Barat ke Timur dibuka bergantian.

Salah satu pengendara, Siro memaklumi arus lalu lintas yang sedikit tersendat tersebut, asal tidak memakan semua jalan raya dan menimbulkan kemacetan yang parah.

“Kalau macet total itu yang membuat susah. Karena kadang orang lewat mau buru-buru jadi tidak bisa,” jelasnya.

Tuban Luncurkan 10 Bus Transportasi Pelajar dan Masyarakat Umum

0

Pemerintah Kabupaten Tuban meluncurkan 10 unit bus transportasi bagi pelajar dan masyarakat. Angkutan tersebut mulai beroperasi di seluruh wilayah Bumi Wali sejak Selasa (6/2/2024).

Bus yang diberi nama “Si Mas Ganteng” singkatan dari Transportasi Masyarakat Tuban yang Elegan, Aman, Nyaman, dan Terintegrasi.

Peluncuran bus berwarna kuning itu, ditandai dengan pemecahan kendi oleh Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dan disaksikan oleh Kapolres Tuban AKBP Suryono dan perwakilan Forkopimda, Sekda Tuban Budi Wiyana, dan kepala OPD.

Ramah Difabel dan Orang Tua Tahu Posisi Anak

Bus Si Mas Ganteng diluncurkan karena banyak keluhan dari orang tua siswa yang harus mengantar anak pergi ke sekolah, atau merelakan anak pergi sekolah menggunakan kendaraan bermotor.

“Dengan Bus Sekolah Gratis ini, orang tua terbantu. Anaknya bisa naik angkutan gratis ini, nyaman untuk disabilitas juga,” ujar Bupati Lindra.

Dilengkapi dengan fitur cek lokasi, orang tua mendapatkan update lokasi terkini sang anak. Teknisnya saat kartu ditempel, langsung orang tua dapat notifikasi.

“Bus juga telah di desain dengan aman dan nyaman, serta ramah disabilitas,” imbuhnya.

Ke depan, angkutan Bus Sekolah gratis “Si Mas Ganteng” secara bertahap akan dikembangkan menjadi moda transportasi publik berbayar untuk masyarakat umum, hingga melayani rute wisata.

“Bertahap kita penuhi sarana dan prasarananya, kita tambah rutenya, agar masyarakat semua bisa merasakan,” katanya.

Strategi Turunkan Laka Lantas

Kapolres Tuban AKBP Suryono mengatakan, angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Tuban tercatat dari bulan Januari hingga 12 Desember 2023 telah terjadi sebanyak 983 kecelakaan lalulintas, yang didominasi pengguna sepeda motor.

“Kita menempati peringkat ke empat angka kematian tertinggi di Jawa Timur untuk kasus kecelakaan lalulintas,” ujar Kapolres.

Diharapkan angkutan bus sekolah gratis ini dapat menurunkan angka kecelakaan lalu lintas. Ia juga mengimbau agar pelajar yang belum memiliki sim untuk tidak menggunakan kendaraan bermotor, dan beralih menggunakan transportasi publik.

“Yang belum punya sim, belum cukup umur, mari naik transportasi “Si Mas Ganteng” ini. Lebih aman dan pastinya nyaman,” serunya.

Angkutan Bus Sekolah Gratis Si Mas Ganteng juga sebagai sarana edukasi kepada para pelajar untuk menggunakan transportasi publik. Tujuannya, selain mengurai emisi karbon akibat kendaraan bermotor, juga sebagai solusi menurunkan angka kecelakaan.

Rute dan Jam Operasional

Bus trasportasi Si Mas Ganteng 10 unit, yang akan beroperasi di 10 rute meliputi:

– Rute 1 dan 2 area Tuban Kota.
– Rute 3 Kecamatan Jatirogo-Kenduruan.
– Rute 4 Senori-Bangilan-Jatirogo.
– Rute 5 Widang-Tuban.
– Rute 6 Senori-Saringembat-Singgahan.
– Rute 7 Klotok-Prambon-Plumpang.
– Rute 8 Rengel-Soko-Parengan.
– Rute 9 Tambakboyo-Kerek-Merakurak.
– Rute 10 Grabagan-Rengel.

Adapun jam operasi mulai pukul 05.30- 07.30 WIB dan 13.00-16.00 WIB.

Testimoni Pelajar

Salah satu siswa SMAN 1 Tuban asal Widang, Vando Trisnawan mengatakan adanya Si Mas Ganteng sangat bermanfaat terutama bagi siswa yang rumahnya jauh dari sekolah.

Dengan naik bus Si Mas Ganteng, siswa lebih merasa nyaman karena keselamatan selama perjalanan lebih baik dibandingkan dengan naik motor. Selain itu, dapat menghemat biaya kendaraan untuk berangkat sekolah.

“Sebelumnya harus bayar angkot atau beli bensin, tapi setelah ada Si Mas Ganteng lebih hemat,” ujarnya.

Razia Balap Liar di Jalan Montong-Singgahan Tuban, Polisi Panen 90 Motor dan 161 Orang

0

Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tuban bekerjasama dengan Polsek Montong meringkus 161 para pembalap liar dan penggembira di Jalan Raya Montong-Singgahan, Kabupaten Tuban, Sabtu (27/1) malam. Ada 90 motor yang disita sebagai barang bukti.

Razia dilakukan berdasarkan laporan dari masyarakat yang resah, karena mengganggu pengguna jalan yang melintas. Balapan juga bisa jadi penyebab kecelakaan.

Polisi Sita 90 Kendaraan

Mengetahui adanya balap liar di Jalan Raya Montong-Singgahan Tuban, Satlantas Polres Tuban langsung melakukan razia pada Sabtu (27/1) pukul 23.00 Wib. Hasilnya polisi menyita 90 kendaraan milik pembalap liar dan penonton/penggembira.

“Tadi malam kita berhasil mengamankan 90 kendaraan R2,” Ungkap Kasat lantas Polres Tuban, AKP Ayip Rizal kepada media.

Penonton Juga Dibawa ke Mapolres Tuban

Tak hanya para pembalap liar yang di amankan, petugas juga membawa para penonton balap yang berada di lokasi. Mereka di bawa sebagai efek jera agar tidak keluyuran malam hari untuk mengikuti kegiatan negatif.

Para pembalap dan penonton langsung diberi tindakan tegas dengan memeriksa kelengkapan kendaraan, STNK, SIM, helm, dan kenalpot standart.

“Total ada 161 orang yang kita bawa. Mereka terdiri dari pembalap dan penontonnya,” Imbuh Ayip.

Mereka ditahan di Mapolres semalaman. Keesokan harinya mereka diijinkan kembali ke ke rumah masing-masing usai mendapat nasehat dan peringatan dari petugas.

Orang Tua Wajib Awasi Anak-anak

Ketertiban dan kondusifitas lingkungan di Kabupaten Tuban tidak cukup mengandalkan petugas yang berpatroli. AKP Ayip mengajak semua orang tua untuk aktif mengawasi anak-anaknya saat malam hari.

“Para orang tua diharapkan agar turut mengawasi kegiatan anak-anaknya, agar tidak terlibat dalam kegiatan balap liar,” tambahnya.

 

Pencuri Komputer Puskesmas Sumurgung Tuban Ditangkap, Pelaku Berbekal Sendok

0

Tiga unit komputer Puskesmas Desa Sumurgung, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban dicuri maling. Peristiwa kriminal itu terekam CCTV puskesmas pada 17 Januari 2023 lalu.

Dalam rekaman CCTV pelaku maling beraksi seorang diri dengan memakai penutup wajah. Kondisi puskesmas yang tanpa penjaga, membuat pelaku leluasa membawa barang berharga.

“Pelaku beraksi seorang diri berbakal sendok, ” Ungkap Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Rianto.

Congkel Jendela Pakai Sendok

AW (32) kepada polisi mengaku telah memantau cukup lama kondisi Puskesmas Sumurgung, Palang, Tuban. Setelah paham situasi puskesmas, ia pun beraksi.

Berbekal sendok makan, ia langsung mencongkel jendela puskesmas. Dari situ ia masuk dan membawa satu per satu komputer.

AW beraksi kurang lebih empat jam mulai dari pukul 14.00 Wib. Dalam kurun waktu itu, tak ada satupun warga sekitar yang mengetahui adanya pencurian di puskesmas.

Alasan Mencuri Butuh Makan

AW mengaku butuh uang untuk makan keluarganya. Sehari-hari ia bekerja sebagai serabutan dan kurang untuk memenuhi kebutuhannya.

Di tengah himpitan ekonomi, AW terbesit untuk membobol puskesmas. Dua dari tiga komputer sudah terjual Rp8 juta lewat marketplace Tokopedia. Sedangkan satu unit komputer masih ia simpan di rumahnya Desa Tasikmadu, Palang.

Polisi Tangkap Pelaku Berbekal Rekaman CCTV

Rekaman CCTV Puskesmas Sumurgung sangat membantu kinerja petugas Satreskrim Polres Tuban. Pada Kamis (25/1) pelaku ditangkap petugas di rumahnya.

“Dari CCTV petugas bisa mengetahui lokasi pelaku sekaligus menyita barang bukti satu komputer,” ujar AKP Rianto.

Rianto menambahkan, bahwa alasan pelaku mencuri untuk makan. Saat ditanya apakah ada hutang atau kecanduan judi, pelaku mengelak.

Atas perbuatannya pelaku diancam hukuman 7 tahun penjara dijerat Pasal 363 ayat (1) tentang pencurian dengan pemberatan. Setelah ditangkap, pelaku kini ditahan di Mapolres Tuban.

Hasil penghitungan petugas, Puskesmas Sumurgung merugi Rp32 juta. AKP Rianto menghimbau puskesmas dan perkantoran lain untuk ditingkatkan penjagaannya. Mulai dari security, CCTV, dan memasang teralis pada jendela dan pintu.

 

Review Rumah Makan Padang Uni Iyen

0

Bagi masyarakat Indonesia, pasti tidak asing lagi dengan kuliner nasi padang. Di Tuban, ada rumah makan padang yang menjadi favorit banyak orang. Uni Iyen, namanya.

Rumah Makan Uni Iyen adalah sebuah restoran padang yang terletak di Jl. Sunan Kalijogo, Latsari, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Rumah makan padang ini sudah berdiri sejak tahun 2011, namun pada saat itu masih bertempat di Alun-alun Tuban lalu pada tahun 2013 pindah ke Jalan Sunan Kalijogo hingga saat ini.

Menariknya, nama Uni Iyen, diambil dari Bahasa Padang. “Uni” berarti kakak, sedangkan “Iyen” berasal dari nama sang pemilik yakni Yeni, dimana dalam ‘bahasa tongkrongan’ padang yang kemudian menjadi Iyen.

Uni Iyen merupakan rumah makan padang dengan hidangan khas Pariaman Ampera yang lezat dan autentik. Rumah makan ini menyediakan menu yang sangat beragam serta menggugah selera pengunjung. Rendang dan telur dadar menjadi makanan khas dari rumah makan uni iyen. Rendang sapi yang lembut dan kaya dengan bumbunya yang nampol di lidah.

Adapun menu yang tersedia mulai dari sate padang, ayam goreng, ayam bakar, perkedel, gulai otak, gulai cincang, gulai jengkol, udang balado, gulai hati sapi, gulai tunjang hingga gulai limpa.

Dengan hidangan khas Pariaman Ampera ini menjadi keunikan tersendiri bagi Uni Iyen. Lalu adakah perbedaan khas Pariaman Ampera dengan daerah lain?. Tentu saja ada, perbedaannya terletak pada sayur dan warna bumbu kuning – kecoklatan.

Meskipun kuat dengan khas padangnya, Uni Iyen menyediakan makanan yang sesuai dengan lidah orang Tuban. Seperti ayam bakar yang awalnya menggunakan bumbu asli padang ternyata mendapat respon yang kurang baik, sehingga dengan sedikit memodifikasi bumbu agar dapat menyesuaikan selera lidah masyarakat setempat.

Setiap hidangan memiliki porsi yang cukup besar dan dengan harga relatif terjangkau. Uni Iyen juga menawarkan suasana yang nyaman dan ramah. Lokasinya pun cukup strategis.

Biasanya, Uni Iyen ramai di akhir pekan, hari libur dan puasa. Kisaran jam 11:00 WIB – 13:30 WIB. Sorenya sekitar 17:30 WIB – 18:00 WIB. Maka dari itu, untuk berkunjung ke rumah makan ini, ada baiknya kamu memperhatikan kapan waktu yang tepat.

Para pecinta kuliner nasi Padang khususnya masyarakat Tuban, Uni Iyen menjadi salah satu rekomendasi rumah makan padang yang wajib kamu kunjungi. Selamat mencoba!

 

Pemilik Toko Perancangan di Tuban Ditemukan Tewas Tergantung

0

Seorang pemilik toko perancangan beginian L (70) berjenis kelamin perempuan ditemukan tewas tergantung di rumah kontrakan di Dusun Jembel, Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, pada Jumat (26/1/2024).

Korban ditemukan oleh warga setempat sekitar pukul 10.00 Wib. Bermula dari aroma busuk dari rumah kontrakan korban, warga atas izin Ketua RT setempat membuka rumah kontrakan di tepi Jalur Pantura Tuban itu.

Kapolsek Jenu, IPTU Wakhid Nur Cahyo dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Dari ciri jasad dan aroma yang menyeruak, korban diperkirakan meninggal sudah tiga hari.

“Nenek yang ditemukan tewas tergantung ini sudah tiga hari,” Ungkap Kapolsek Jenu.

Hidup Sebatang Kara di Kontrakan

Warga setempat yang masuk ke rumah kontrakan korban histeris. Aroma busuk yang menusuk hidung, membuat warga syok karena korban posisinya tergantung.

Hingga korban dievakuasi petugas belum diketahui alasan korban nekat mengakhiri hidupnya. Selama ini warga mengisi kehidupan sehari-harinya dengan membuka toko perancangan.

“Sudah tiga harian kami mencium bau tak sedap. Akhirnya rumah kontrakan korban dibuka dan keadannya sudah meninggal,” kata pemilik kontrakan yang ditempati korban, Samunah (65).

Korban Meninggal Sudah 3 Hari

IPTU Wachid memperkirakan korban sudah meninggal selama tiga hari. Hal itu hasil identifikasi petugas di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Setelah dievakuasi dan diketahui identitasnya, jasad korban langsung dibawa petugas ke RSUD Dr. R Koesma Tuban. Polisi pun belum membeber alasan korban nekat gantung diri.

Polisi masih menyelidiki kasus bunuh diri ini dengan mengamati sekitar TKP, dan memeriksa para saksi terkait.

Segera ke Psikolog Jika Merasa Bunuh Diri

Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Selain itu, layanan konseling kesehatan jiwa juga tersedia di rumah sakit umum, puskesmas, biro psikologi, dan juga melalui online. terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.

Persela Gagal Kudeta Deltras FC dari Puncak Grup Y Liga 2

0

Persela Lamongan gagal mengkudeta Deltras FC dari puncak grup Y 12 besar Pegadaian Liga 2. Laskar Joko Tingkir tetap menjadi runner up membuntuti Deltras.

Datang ke markas Persela di Stadion Tuban Sport Center pada Selasa (23/1/2024), Deltras FC membawa semangat tinggi. Sebab, Tuban juga menjadi tanah kelahiran CEO Deltras FC, Amir Burhanudin.

Sejak kick off pukul 15.15 Wib, kedua klub bermain menyerang. Kekuatan serangan kedua klub sama kuatnya dengan kekuatan bertahan. Hal tersebut membuat tidak ada satu gol pun tercipta dalam laga ini.

Ketidakhadiran gelandang jangkar, Lee Yu Jun, memberi pengaruh yang besar dalam laga ini. Persela tampak kehilangan sosok pengatur aliran bola dari lini tengah-bertahan hingga ke lini tengah-menyerang.

Alhasil, Laskar Joko Tingkir tidak mampu mengusung gaya permainan andalan, passing pendek antarsektor, hingga babak pertama tuntas. Mereka hanya mengandalkan sektor flank untuk membangun serangan.

Kedudukan sementara pun bertahan sama kuat 0-0 bagi Persela dan Deltras. Usai Jeda, Persela mengubah strategi dengan menurunkan pemain kunci, Lee Yu Jun, pada babak kedua.

Mereka akhirnya mengetahui permasalahan apa yang terjadi pada babak pertama. Benar saja, kehadiran Lee Yu Jun langsung memberikan perubahan positif bagi Persela.

Gaya permainan mereka tampak jauh lebih baik dari sebelumnya setelah terus mengurung lini pertahanan Deltras. Namun, sayangnya, Persela tetap tidak mampu membuka keran gol hingga laga selesai.

Hasil imbang ini tidak berpengaruh terhadap persaingan di klasemen sementara Grup Y babak 12 besar Liga 2 2023/2024.

Persela yang sebelumnya membuntuti Deltras kini tetap di posisi runner-up. Persela pun mengumpulkan 5 poin, sementara Deltras FC tangguh dengan koleksi 6 poin.

Laga selanjutnya, Persela Lamongan akan berhadapan dengan Malut United, Minggu (28/1/2024). Pada hari yang sama, Deltras FC bakal meladeni FC Bekasi City.

Klub yang berlaga di babak 12 besar dan playoff degradasi harus menjalani laga kandang dan tandang. Tiga juara grup plus satu runner-up pada babak 12 besar akan lolos ke semifinal.

Empat tim tersebut akan berebut tiga tiket untuk promosi ke BRI Liga 1. Sementara dua penghuni terbawah klasemen akhir playoff degradasi akan berlaga di Liga 3 musim depan.

 

6 dari 13 Pelaku Pengeroyokan Pelajar di Tuban Jadi Tersangka

0

Pelaku pengeroyokan dua pelajar di Jalan Raya Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang, Tuban kini ditahan di Mapolres Tuban. Mereka menyerang korban di tengah konvoi di jalan raya setempat usai mengikuti pengajian di Kecamatan Jenu pada Minggu (20/1) sore.

Video pengeroyokan tersebut viral di sosial media. Polisi langsung bergerak dan menangkap 13 pelaku yang terlibat dalam aksi kriminal dan tidak patut ditiru itu.

“Korban mengalami beberapa luka lecet dan memar di kepala leher punggung dan kaki” Ucap Kapolres Tuban AKBP Suryono pada konferensi pers, Selasa (22/01/2024).

Satu Pelaku Masih di Bawah Umur

Satreskrim Polres Tuban menjemput 13 orang untuk dimintai keterangan. Dari jumlah tersebut polisi menetapkan enam orang tersangka yang teridentifikasi melalui rekaman video yang beredar diantaranya ADA (18), MA (21), MZ (22), AK (26), R (22) serta salah satunya masih dibawah umur.

“Tersangka yang dikenal pasal pasal 170 ayat 2 ke 2 KUHP subsider pasal 170 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun,” terangnya.

Kejadian bermula dari kesalahpahaman ketika rombongan arak-arakan yang berjumlah ratusan massa tersebut berpapasan dengan korban.

“Mungkin korban tadinya tidak mau minggir akhirnya ditabrak kemudian dipukul diinjak ditendang,” katanya.

Kapolres Tuban menambahkan bahwa salah satu pelaku berinisial MA sebelumnya pernah diamankan dengan kasus yang sama namun saat itu tersangka masih dibawah umur sehingga dilakukan upaya diversi.

“Ini yang sangat kita sayangkan, salah satu pelaku pernah kita amankan namun waktu itu masih dibawah umur sehingga kita lakukan diversi” Imbuhnya.

Pelaku Terancam 7 Tahun Penjara

Proses hukum terhadap pelaku yang masih di bawah umur, Suryono menjelaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan kejaksaan maupun pengadilan untuk proses hukum sesuai aturan yang berlaku.

“Ancaman hukuman di bawah 7 tahun untuk anak dibawah umur penyidik wajib melaksanakan diversi,” jelasnya.

Polisi Klaim Antisipasi Sejak Dini

Menurut Kapolres sejak awal jajarannya sudah memberikan pengamanan maupun pengawalan untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi.

Imbauan juga diberikan kepada masyarakat maupun komunitas agar tidak melakukan konvoi dengan menggunakan knalpot brong karena bisa menggangu ketertiban umum khususnya para pengguna jalan lain

“Ini yang kita khawatirkan ketika berpapasan dengan orang lain maupun kelompok lain bisa terjadi gesekan” ungkapnya

Sementara itu MA salah satu pelaku saat ditanya apa yang ia lakukan berdalih akan menolong korban yang sedang dikeroyok temannya.

“Itu saya mau nolongin pak, saya tidak mukul tapi narik,” jawab MA saat ditanya Kapolres Tuban.

 

Judi Sabung Ayam di Tuban Terbongkar, Seret Oknum Pensiunan Polisi

0

Sebuah arena judi Sabung ayam di Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban dibongkar petugas kepolisian. Ada delapan tersangka yang diamankan, salah satunya oknum pensiunan polisi.

Lokasi arena judi Sabung ayam di sekitar Pasar Rengel. Petugas menggerebek lokasi pada Rabu (17/1) kemarin.

Terbongkarnya arena judi tersebut berdasarkan laporan masyarakat setempat.

Sudah Berlangsung Tiga Bulan

Kasus judi Sabung ayam di Bumi Wali menjadi atensi khusus Kapolres Tuban, AKBP Suryono. Sebab, judi tersebut dinilai meresahkan warga dan menganggu keamanan dan ketertiban di Tuban.

“Judi sabung ayam ini menjadi atensi dari pak Kapolres,” kata Satreskrim Polres Tuban.

Informasi yang dihimpun petugas, judi sabung ayam sudah berlangsung tiga bulan terakhir.

Dari aksi penggerebekan itu petugas juga menyita beberapa barang bukti seperti comberan air, uang tunai, hingga dua ekor ayam aduan yang digunakan oleh terduga pelaku.

Oknum Pensiunan Polisi Sudah Diperingatkan

Kasat reskrim Polres Tuban, AKP Rianto membenarkan ada oknum pensiunan polisi yang terlibat kasus sabung ayam di Kecamatan Rengel.

“Masalah sabung ayam masih dalam tahap penyelidikan,” ujar Rianto.

Rianto menegaskan sudah ada delapan orang yang diamankan di Mapolres Tuban. Diantaranya oknum pensiunan polisi tersebut.

Pihaknya sebelumnya telah mengingatkan lewat pendekatan persuasif lingkungan. Sayangnya, para tersangka ini abai dan tetap melakukan judi Sabung ayam.

Petugas akhirnya mengambil tindakan tegas dengan meringkus para orang yang terlibat sabung ayam tersebut.

“Kita sudah beberapa kali peringatkan,” jelas mantan Kapolsek Jenu.

Tersangka Terancam 10 Tahun Penjara

Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 303 KUHP dan/atau 303 bis KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 10 tahun penjara.

Beberapa barang bukti yang diamankan seperti dua ayam jago, ember, uang tunai dan barang bukti lainnya.

Hingga saat ini identitas pelaku sabung ayam belum dibeber oleh pihak kepolisian.

Awal 2024, Dua Menara Telekomunikasi di Tuban Disegel Terdeteksi Tak Berijin

0

Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP & Damkar) Tuban langsung menyegel dua unit menara telekomunikasi di dua titik berbeda. Menara terdeteksi belum melengkapi ijin dan sudah nekat operasi.

Bahkan, menara telekomunikasi yang tidak disebutkan pemiliknya itu sudah berdiri sejak enam bulan. Informasi yang dihimpun dari petugas di lapangan, menara sudah beroperasi empat bulan.

“Peringatan sudah kami berikan ke pemilik menara, tapi mereka tidak mengindahkan. Terpaksa sesuai prosedur menara telekomunikasi kami segel dan dibuka sampai ijin lengkap,” Tutur Kasatpol PP & Damkar Tuban, Gunadi, Jumat (19/1/2024).

Menara Telekomunikasi Dilaporkan Warga

Gunadi mengatakan, kedua menara yang disegel berada di Desa Ketambul, Kecamatan Palang dan Dusun Tlogopule, Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding.

Atas laporan warga setempat, petugas langsung koordinasi dengan dinas terkait. Hasilnya pemilik tower belum melengkapi ijin, tapi sudah nekat beroperasi.

“Penyegelan berdasarkan laporan masyarakat atas dugaan berdirinya menara milik operator seluler yang belum izin,” imbuh mantan Kadishub Tuban.

Segel Dibuka Kalau Izin Lengkap

Gunadi dengan tegas akan menyegel kedua menara telekomunikasi milik operator seluler sampai izinnya lengkap. Mulai dari desa, kecamatan dan kabupaten.

Selama penyegelan, aliran listrik di kedua menara dimatikan sementara. Dengan begitu, pemililknya tidak seenaknya beroperasi tanpa mengindahkan perizinan yang ada.

“Di dalam Perda pendirian menara sudah jelas. Ada titik zonasi jarak menara dengan pemukiman dan lain sebagainya,” tambahnya.

Penyegelan kedua menara tersebut sebagai bukti bahwa Satpol PP konsisten menegakkan aturan Perda yang berlaku di Kabupaten Tuban.